pelantang, pelantar, pelantun suara kebangsaan
Nomenklatur “SMK Kebangsaan” terdapat di kotaku. Kondisi di lokasi perdagangan, di tepi tikungan jalan membuat tidak ada lahan parkir. Anak didik bawa motor atau diantar. Imbas berbatasan dengan Jakarta Selatan, masih dominan hukum rayon, zonasi. Termasuk incaran, favorit, sesuai rekomendasi getok-tular alumni. Tak heran jika terima rekomendasi atau titipan dari pejabat setempat.
Penyandang nama “kebangsaan”, menjadikan SMK bebas tawuran. Jauh dari aksi hura-hura, apalagi huru-hara. Soal prestasi, kelulusan atau diterima sesusai lowongan cipta kerja. Minimal terbentuk karakter dasar wawasan kebangsaan. Tinggal dipoles sana-sini. Asal jangan divermak habis-habisan.
Selanjutnya kita simak, bedah urai nomenklatur ”SMK Bina Bangsa”. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar