goréng sangrai mbokdé mukiyo, dudu mèjèng sanghai
Sabar adalah proses kehidupan. Berpasangan bersinergi dengan rasa syukur. Sama-sama paham waktu adalah kehidupan. Kalau tidak sabar-sabar bisa tidak sabar. Awak kapal selam menyelami rasa sabar taruhan nyawa. Duduk manis di pesawat terbang komersial, terlebih “searah” edaran matahari.
Dampak bersyukur, Gusti Allah melapangkan dada kita. Melegakan nafas kehidupan dunia. Dirasa matahari menjauh, tidak masalah. Konsisten di jalan-Nya selalu ada petunjuk dan daya dorong batin dari-Nya.
Manusia mengakali jalan hidupnya. Semangkin kaya-kuasa-kuat berbanding lurus
dengan potensi mengakal-akali dirinya. Hanya masalah
waktu. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar