serentak rakyat membela kang imu
Lirik lagu perjuangan berbasis semangat merdeka 1945, enak dicerna kuping anak bangsa pribumi nusantara. Masih layak simak dan seolah bisa berbanding terbalik dengan citra reformasi di tangan rezim boneka politik. Fakta empiris merujuk ke kejadian yad. Tidak ada ikatan historis dengan ramalan.
Sejarah nusantara berperadaban, berkemajuan tinggal mengisi kotak-kotak kosong. Radikalisasi media massa memacu memicu laku sumber fakta fiktif. Kecanduan jumlah klik uber derajat viral. Penguasa sampai tidak kuasa membedakan mana tangan kanan dengan mana tangan kiri.
Akhirnya nasib “lagu perjuangan” menjadi bias. Pemberatan sanksi moral akibat “keadaan tertentu” bersifat suka-suka. Berupa kekhususan waktu kejadian “menyanyi” karena tidak sesuai skenario. Paham moral politik membuat rakyat menjadi pemaham. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar