Halaman

Selasa, 01 Februari 2022

démokrasi jalanan, ketètèr ngékor di belakang kendaraan lèlèt

 démokrasi jalanan, ketètèr ngékor di belakang kendaraan lèlèt

Peruntukan jalan berbayar dan atau bertilang, punya aturan batas kecepatan yang dinamis. Damai di tempat. Lain pasal di negara maju berkemajuan. Nenek-nenek mandiri, menyetir mobil-sendiri dengan gaya berhati-hati. Terkena tilang gegara melaju di bawah kecepatan minimal. Bukan karena merasa hak  menyetir-mobil sendiri.

Beralih ke kisah politik jalanan nusantara. Kendaraan politik segala ukuran, melaju santai di jalur umum. Nenek-nenek tanpa batas umur biologis, main aksi gaya goyang-gayung di belakang kemudi. Nyandu bercermin tanpa simak fakta di depan jidat. Kebal kuping dengar lengking klakson. Dikira sambut meriah  perlewatannya. Mau disalip disangka ada kawal kehormatan.

Belanda masih jauh. 2024 tinggal sak ududan. Sak unjal ambegan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar