berburu serupiah di negeri Rp, padahal kedaulatan berada di tangan rakyat
Betapa ekonomi makro, kebijakan global, kepentingan internasional mampu atau pegang peran penguasa nusantara secara berkelanjutan. Lewat jalur diplomatik modus komunikasi, koordinasi, kendali searah. Tak heran muncul langgam keroncong “kendal kaliné ungu . . . “
Di lokal nusantara, betapa tirani minoritas memonopoli komunikasi, koordinasi, kendali ke segala arah dan trayek. Presidennya presiden vs mbahé koruptor.
Betul jika “kedaulatan berada di tangan rakyat”, berapa %. Tinggal récéhan. Ingat kata ‘sén’ atau 1/100 rupiah. Sebutan sén-sénan identik sangat miskin. Versi BPS adalah di bawah ambang-bawah garis kemiskinan. Julukan ‘miliarder’ masih belum apa-apa. Masih ada “mbahé koruptor”. Pengguna jimat belut putih. Invasi virus vs investasi vaksin. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar