Halaman

Rabu, 09 Februari 2022

ampera (ambisi penyelenggara negara), dudu karepku lho . . .

 ampera (ambisi penyelenggara negara), dudu karepku lho  . . .

Adem-ayem doang, kapan mau maju. Jalan di tempat. Sakmadya. Rumus ekonomi berkerakyatan, kerja hari ini untuk hidup hari ini. Rezeki tak akan kemana-mana. Tetap wajib usaha, ikhtiar plus doa uber seolah akan hidup selama-lamanya. Model burung sambut fajar berkibar, terbang pagi. Senja balik sarang  nénténg rezeki-Nya.

Namun kiranya hidup selama 5 (lima) tahun, di bawah ikatan kontrak politik. Pulang nama, resiko tidak sampai jatuh tempo maupun kebijakan partai. Kendaraan politik, mesin politik, alat kelengkapan politik tetap rawan, rentan, riskan konflik internal.

Hitung mundur, apalah arti lima tahun. Nusantara bukan sekedar pasar bebas taruhan, ajang perang dagang global. Jual nama negara sak negara-negarane. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar