pribumi nusantara alérgi membumi
Pemindahan dan pembangunan Ibu Kota negara baru diharapkan dapat memberikan dampak terhadap (1) perbaikan kinerja ekonomi, seperti tumbuhnya pusat pertumbuhan ekonomi baru, node baru pusat infrastruktur, dan mengurangi kesenjangan pembangunan wilayah, dan (2) meningkatkan perbaikan fungsi administrasi pemerintah dengan mewujudkan sistem administrasi pemerintahan yang lebih efektif. (sumber simak naskah akademik ruu ikn, kemen ppn/bappenas, maret 2020).
Belum seberapa. Masih belum apa-apa dibanding dengan yang terkandung di benak manusia politik bebas haluan. Keseringan swafoto membentuk karakter bangsa yang kaya tampilan luar. Pokoknya, asal tampak segaris dengan negara maju. Mlebu TV, anekdot politik berketurunan.
Minimal dengan mengembangbiakkan virus belah bangsa, menjadi distributor berita aneka kemasan. Modal model mèjèng shanghai, merasa layak menjadi sumber beriita. Alih perhatian masyarakat kepada fakta di luar fakta.
Efektivitas stratifikasi, strata bermasyarakat-berbangsa-bernegara secara hirarkis piramidal, simbolisasi. Konfigurasi trias politica legislatif-eksekutif-yudikatif adalah lembaga negara yang semartabat dan sama-sama bersumber pada pelaksanaan kedaulatan rakyat.
Betul jika “kedaulatan berada di tangan rakyat”, berapa %. Bisa terjadi di atas kertas saja tidak bunyi nan sunyi. Senyap bin lenyap. Tinggal récéhan. Ingat kata ‘sén’ atau 1/100 rupiah. Sebutan sén-sénan identik sangat miskin. Versi BPS adalah di bawah ambang-bawah garis kemiskinan.
Bagaimana rakyat mengatur diri sendiri, menentukan “nasib” yang tak terjangkau oleh rumusan adopan, bauran tata negara. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar