wawasan kebangsaan di bawah tempurung keluarga
Justru pengguna jasa produk TIK dengan duduk manis di kamar saja. Ujung jari tangan bebas main kata berkat digital informasi atau internet. Kawanan pendengung, khususnya buzzer politik mampu melanglang buana, jelajah dunia. Nusantara kecil. Lebih tajam ketimbang pisau cukur. Modus tanpa tatap muka mendongkrak nyali diri. Menyediakan diri bermain di pihak mana saja. Pihak yang sedang saling berseteru dijadikan obyek. Ladang amal politik.
Alumni sekolah “ongko loro” asal tidak buta politik praktis. Bebas menjadi corong congor siapa saja, pihak manapun. Sehari bisa manggung mentas di 2-3 pentas berbeda. Perimbangan politik dengan menganugerahkan gelar guru besar tituler. Biar ybs semangkin mblondrong. Ilmu cengkir.
Gangguan kesadaran akibat jaga jarak dengan fakta diri. Maka ybs secara internal mengalami gangguan tata akal, tindak tutur, tindak tanduk. Kesulitan menjalankan fungsi orang sebagai manusia seutuhnya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar