Halaman

Minggu, 03 Juli 2022

bangun percaya, percaya bisa bangun

bangun percaya, percaya bisa bangun 

Petani bicara soal beras, kuping siapa yang bisa mencerna. Beda jauh dengan pedagang beras klas global, antar benua. Tidak banyak bicara. Cukup dengan isyarat tangan atau bahasa tubuh. Pemerintah di  benua lain bisa akur-akur saja. Kursi penguasa tunggal bisa terpeleset gara-gara butiran beras. 

Penguasa politik di negeri beras. Tepat tebaknya, mayoritas rakyatnya mengkonsumsi nasi. Mulut  berbuih-buih, tetap tidak diangap, dirèken sepi. 

Apalagi mau ngomongin perberasan. Di depan kawanan partai tani. Promo kursi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar