Halaman

Jumat, 15 Juli 2022

janggal sesuai daya adab manusia berakal, tidak layak sangkal

janggal sesuai daya adab manusia berakal, tidak layak sangkal 

Lika-liku kehidupan bermayarakat, berbangsa, bernegara semakin kian berliku. Ranjau paku ikut   andil. Plus meliuk-liuk bak pria tulang lunak. Mulut berlumut besar lebar berpenjahitan. Saling libas, saling lindas, saling tebas.

Selanjutnya kita simak cuplikan Pidato Kenegaraan presiden RI, Soeharto. Di depan sidang DPR 16 Agustus 1993:

Kita percaya akan berhasil memasuki tahap tinggal landas karena kita telah menyiapkan diri di bidang ideologi, politik, sosial, ekonomi dan pertahanan keamanan.

Dengan P4, dengan penegasan kita bahwa Pancasila adalah satu-satunya asas dan dengan melaksanakan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila, maka makin meresaplah Pancasila itu dalam kalbu bangsa kita.

Sebagai negara yang sedang membangun, maka tradisi politik dan kehidupan kenegaraan kita sedang tumbuh. Negara kita memerlukan ideologi yang mantap dan sekaligus juga dinamis. Tanpa ini kita akan terjebak dalam kemacetan.

Kita bersyukur karena kita memahami Pancasila sebagai ideologi terbuka. Nilai-nilai dasarnya yang ditetapkan oleh para pendiri Republik ini adalah tetap, tetapi penjabarannya kita kembangkan secara berkala sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat dan bangsa kita. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar