Halaman

Senin, 25 Juli 2022

manusia lebih mengutamakan nama baik ketimbang akhlak mullia

manusia lebih mengutamakan nama baik ketimbang akhlak mullia 

Suasana kebangsaan nusantara tidak sekedar membeIi peluang formal, bahkan panutan dengan sengaja berbesar kepala melakukan proyek percontohan. Bebas skala prioritas. Ditempeli gelar akademis kehormatan, malah kabotan lambé.

“miskin asal sombong” sekedar mengacu negara kaya utang saja berlagak bak negara maju. Tampang desa rezeki kota menginspirasi anak bangsa pribumi untuk bondo nekat, kendel alok, waton  suloyo. Sayang kalau sampai tilar donya belum pernah viral dunia.

Rakyat kebal dengan bencana politik buatan manusia. Huru-hara sosial, hura-hura ekonomi akibat salah rumus. Rumus pasar tradisional untuk mengantisipasi dampak gejolak pasar dunia. Jangan salah-salahan, justru menunjukkan daya tahan rakyat tapak tanah.

Gelar koruptor, manipulator kian mendongkrak popularitas, elektabilitas, kapabilitas ybs. Lengkap komplit potensi generasi pe-gawai, pe-gadget diimbangi syarat administrasi sertifikat “nama baik” tanpa cacat bawaan, bebas noda. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar