wong hebat nusantara, mampu mengendus ketidakhebatan pihak berseberangan
Barangsiapa,
barangkali bagi siapa saja. Faktor ajar, didik, panutan keluarga. Pola meja makan
sarat asupan gizi di atas timbangan rata-rata lokal. Relasi
asah-asih-asuh membentuk karakter anak gemar sanjung junjung. Remen demen
puja-puji. Gelar akademis kehormatan merasa dirinya manusia terhormat.
Daya jelajah fantasi, angan-angan tembus waktu. Hitung mundur di atas kertas
jaya sentausa.
Proyek abadi jaga wibawa kepala negara sekalian basmi di tempat pihak berseberangan, menjadi serapan anggaran negara. Wujudan kebutuhan rakyat menjadi tugas dan fungsi wakil rakyat. Kebutuhan dasar rakyat menjadi komoditas politik. Angka kemiskinan, daerah jauh jangkauan pembangunan menjadi syarat ajukan utang luar negeri. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar