tirani minoritas sigap korbankan negara
Kita simak halaman 58 dari total 67 halaman, buku Modul II – Budi Pekerti.
Tampaknya selaku bahan baku kegiatan Pendidikan dan Latihan, JabatanPenyuluh
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tim Penyusun: Dr. Sumiyati dan Ir.
Sumarwanto. Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi,
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Pancasila digali dari budaya dan
kearifan lokal bangsa Indonesia sendiri, sehingga pandangan atau falsafah hidup
pancasila itu merupakan kristalisasi dari nilai-nilai tersebut yang diyakini
kebenarannya, serta adanya tekad untuk mewujudkannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Nilai-nilai dasar pancasila
tidak boleh berubah, sedang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan
tantangan nyata yang dihadapi dalam setiap kurun waktu.”
Pancasila bersifat integralistik
karena mengandung semangat kekeluargaan dalam kebersamaan, dengan adanya
semangat kerjasama, gotong royong, memelihara persatuan dan kesatuan, serta
musyawarah untuk mufakat.
Dengan dilandasi jiwa dan semangat
pancasila serta selalu mengedepankan sikap dan perilaku budi pekerti luhur yang
bersumber dari nilai-nilai spiritual yang dimiliki bangsa Indonesia maka akan
terhindarlah bangsa ini dari perbuatan-perbuatan tercela yang saat ini
mempunyai kecenderungan yang meningkat seperti korupsi, manipulasi, merebaknya
narkoba dan perilaku sadis yang menunjukkan adanya kemerosotan moral.
Kita percaya akan berhasil memasuki
tahap tinggal landas karena kita telah menyiapkan diri di bidang ideologi,
politik, sosial, ekonomi dan pertahanan keamanan.
Dengan P4, dengan penegasan kita
bahwa Pancasila adalah satu-satunya asas dan dengan melaksanakan pembangunan
sebagai pengamalan Pancasila, maka makin meresaplah Pancasila itu dalam kalbu
bangsa kita.
Sebagai negara yang sedang
membangun, maka tradisi politik dan kehidupan kenegaraan kita sedang tumbuh.
Negara kita memerlukan ideologi yang mantap dan sekaligus juga dinamis. Tanpa
ini kita akan terjebak dalam kemacetan.
Kita bersyukur
karena kita memahami Pancasila sebagai ideologi terbuka. Nilai-nilai dasarnya
yang ditetapkan oleh para pendiri Republik ini adalah tetap, tetapi
penjabarannya kita kembangkan secara berkala sesuai dengan dinamika kehidupan
masyarakat dan bangsa kita.
Adalah pemuja berhala reformasi (kaya, kuat, kuasa). Populasi tidak seberapa. Berkat 3K mampu menentukan nusantara mau dibawa kemana. Pasal “siapa menjadi apa”, diputuskan saat BAB. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar