frustasi kebangsaan, nama komersial vs laku bikinsial
Kreativitas anak bangsa prilangit nusantara berketurunan di tempat, di atas
rata-rata bangsa dunia. Bahkan ada yang layak dapat hak patén. Efektivitas
keberlanjutan anti agresi covid-19, duduk manis di rumah saja, tanpa tatap muka. Sekali cuap, kirim ucapan rendah diri, banyak pihak
tanpa pandang umur, terkapar dan terpapar.
Kilas balik atas faktor penyebab terjadinya aneka
bencana kasualisme. Efek karambol, efek
domino, mata rantai efek laju modernisme dan kemajuan TIK,
bak pisau bermata dua. Mampu mempercepat
perapatan kemanusiaan manusia seutuhnya. Kemanfaatan media sosial,
media alternatif, media masa arus bawah, dsb
Keberlanjutan ujaran kebencian berikut ujaran penyerta, ujaran ikutan, ujaran
susulan, ujaran salipan terbukti mampu
membuat mampus lawan di pelupuk mata, tanpa tatap muka. Sanggup matèni,
matèkaké karakter sesama bangsa. Bersyukur, temuan hak patèn berbasis ujaran
kebencian, literasi anarkis tidak dimonopoli oleh kelompok umur tertentu.
Menjadi kebanggan negara. Warisan budaya bukan benda. Jauh abad dan adab munculnya buzzer atau pendengung. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar