menggok ngiwa kesasar ing pakiwan
Satelit Palapa nusantara dengan
SKSD-nya membuat pengguna jalan tak tersesat di bumi pancasila. Lain pasal justru dengan
peta dasar negara, penyelenggara negara sengaja menyesatkan diri. Peta jalan
tampil di aplikasi gawai. Mempermudah jelajah rupa bumi. Negara dalam pantauan
negara.
Penjahat klas jalanan, segera dibekuk
batang hidungnya. Praktek politik aneka muka, rupa, wajah, roman lebih meyakinkan
ketimbang politik dua kaki. Karakter manusia yang divisualkan oleh wayang kulit mengikuti tantangan zaman. Kombinasi,
sosok kesatria namun watak raksasa. Sosok hawa, namun lebih buas
daripada buta penghuni rimba belantara tak bertuan.
Seangker-angker hutan atau sebutan lainnya, masih kalah keramat, wingit dengan istana tempat tinggal raja hutan. Karena istana adalah simbol kekuasaan penguasa yang diperoleh secara konstitusional, demokratis. Baik-buruk, benar-salah, ditentukan suara mayoritas. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar