Halaman

Kamis, 07 Juli 2022

cupet nalar mbokdé mukiyo, dudu upeti melar

cupet nalar mbokdé mukiyo, dudu upeti melar 

Tanpa disadari kekuatan paternalistik berpengaruh dan mengakar bak kanker politik dan benalu pilitik. Modal awal, modal dasar sebagai pondasi penompang. Ada kemudahan dari nama besar keluarga. Pewaris hanya berperan sebagai penumpang gratis, tanpa keringat. Ada investasi sosial politik yang dirintis, diwariskan orang tua yang kita tidak pahami.

Efektivitas mental bangsa terjajah ratusan tahun. Susah atau tak mau tahu, merasa dirinya sudah merdeka atau belum. Atau malah sadar diri telah menjadi penjajah bangsa sendiri. Kehidupan bernegara diterjemahkan menjadi negara selaku hak milik. Multipartai masih di bawah kuota, jika terjadi partai politik lokal per provinsi. Partai politik kambuhan bak cendawan di musim pesta demokrasi.

Kepada pihak yang anti kebijakan kerajaan atau kebijakan raja, maka Rahawana utawa Dasamuka merupakan tokoh yang mégatéga, serbatéga, téga-téganya. Terbukti ketika salah satu adik kandungnya, berani sampaikan saran bijak kepadanya. Langsung dieksekusi di tempat oleh tangannya sendiri. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar