celah belah persatuan nusantara
Tak bisa
dipersalahkan hidup-hidup. Karena mesin politik PG didominasi manusia ekonomi.
Secara ideologis, PG sudah kehabisan nilai jual. Kaum militan, fans, partisan
PG hanya yang masih dijiwai watak dan karakter birokrat atau kepemerintahan.
Bentukan lain penjajahan oleh bangsa sendiri. Lebih
daripada, perusak budi pekerti bangsa bukan dari eksternal. Bukan karena éfék
mégatéga, mégakorup mitra mégatéror. Mitra negara alias musuh rakyat. Itu baru
benar, walau belum tentu betul. Karena semua jurus sedang berproses, kita
tunggu hasil akhir yang tidak akan pernah berakhir punah. Lanjut ke anak cucu
perusak diri.
Soal ganti pemimpin nasional, wakil rakyat akan
muncul UU yang lebih dinamis, fleksibel, lentur. Bukti demokrasi multipartai
tahu, paham HAM. Kinerja kasat mata kawanan DPR RI adalah bebas gaduh politik.
Tahu-tahu besok pagi sudah ada UU anyar, cepat saji. Tinggal ketok palu antar
pihak. Semua pihak, multipihak saling menguntungkan. RUU mangkrak itu soal
dinamika politik yang bergerak bebas 24 jam.
Belum bunyi apa-apa. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar