Parpol
Oposan Atau Oplosan, Edan Ben Keduman
Namanya
partai politik, entah isinya orang macam apa bah! Sebagian tidak bisa
membedakan mana pantat, mana jidat. Sisanya tidak mampu membandingkan apa itu
sikut, apa itu lutut dan apa itu mulut. Sadis amat ini sang pengamat. Kata ahlinya,
dengan adanya parpol sebagai bukti demokrasi ada dan berfungsi. Terlebih NKRI
sebagai negara multipartai semangkin membuktikan daripada jalannya demokrasi. Demokrasi
jalan dengan sendirinya. Bukan demokrasi jalan sendiri-sendiri, sesuai
intervensi dan pesanan dari sono-nya.
Jika
pesta demokrasi 2019 yang akan menggabungkan pemilihan wakil rakyat bareng
dengan pemilihan presiden, kita tidak tahu apakah barisan wong edan akan semangkin mengular. Atau ketua umum parpol sudah cengar-cengir karena otomatis jadi bakal
calon presiden. Kalau aturan mainnya diundangkan, pasti sesuai pesanan, atau
dilelang pasal-pasal yang menggiurkan. Kita tunggu saja tanggal main dan jam
tayangnya.
Akankah
dedengkot partai akan turun gunung? Atau justru demit partai atau kekuatan yang tak tersentuh selama ini yang akan
menentukan dan menetapkan nasib bangsa dan negara lima tahun ke depan.
Tak
salah jika peta politik yang dinamis, bergerak bebas, dimana antar pelaku,
pemain, pekerja sudah saling tidak percaya, kita tinggal . . . [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar