jangan abaikan eksistensi
rasa malas
Rasa malas menjadi hak milik
makhluk ciptaan-Nya. Untuk manusia, rasa malas merupakan resultan dari perimbangan
eksploitasi kinerja otak dengan daya jelajah hati. Fakta membuktikan bahwa rasa
malas mampu memancing faktor keberutungan. Radar jiwa manusia terkadang mampu
menterjemahkan sinyal alam yang tak tertangkap indra. Sanggup membaca peristiwa
di balik waktu dan tempat dimana kita berada.
Rasa malas sebagai imbas
dari sifat kehatian-hatian karena menerima bisikan dan info mengenai tata waktu
yang sedang di titik rawan. Manusia secara bawah sadar mampu melihat benang
merah yang mengarah pada kondisi mendatang. Perhitungan akal dengan melihat
deretan fakta kehidupan yang sedang terjadi, bisa memprakirakan tahapan dan
etape berikutnya.
Rasa malas bisa menjadi bumerang,
senjata makan tuan dan racun dunia jika muncul akibat rasa was-was maupun
bentuk lainnya. Makanya Allah menciptakan rasa optimism pada jiwa manusia yang
selalu ingat dan dekat dengan-Nya. Kehidupan manusia yang merupakan akumulasi
siklus kehidupan harian, akan semakin bermakna dan bermanfaat tergantung
kinerja, kiprah, kontribusi rasa malas. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar