Halaman

Rabu, 03 Agustus 2016

jangan abaikan eksistensi rasa malas



jangan abaikan eksistensi rasa malas

Rasa malas menjadi hak milik makhluk ciptaan-Nya. Untuk manusia, rasa malas merupakan resultan dari perimbangan eksploitasi kinerja otak dengan daya jelajah hati. Fakta membuktikan bahwa rasa malas mampu memancing faktor keberutungan. Radar jiwa manusia terkadang mampu menterjemahkan sinyal alam yang tak tertangkap indra. Sanggup membaca peristiwa di balik waktu dan tempat dimana kita berada.

Rasa malas sebagai imbas dari sifat kehatian-hatian karena menerima bisikan dan info mengenai tata waktu yang sedang di titik rawan. Manusia secara bawah sadar mampu melihat benang merah yang mengarah pada kondisi mendatang. Perhitungan akal dengan melihat deretan fakta kehidupan yang sedang terjadi, bisa memprakirakan tahapan dan etape berikutnya.

Rasa malas bisa menjadi bumerang, senjata makan tuan dan racun dunia jika muncul akibat rasa was-was maupun bentuk lainnya. Makanya Allah menciptakan rasa optimism pada jiwa manusia yang selalu ingat dan dekat dengan-Nya. Kehidupan manusia yang merupakan akumulasi siklus kehidupan harian, akan semakin bermakna dan bermanfaat tergantung kinerja, kiprah, kontribusi rasa malas. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar