tindak turun tangan hari
ini vs berbuat untuk hari esok
Namanya politik. Berlaku benar, baik, betul, bagus masih dianggap hanya enak-enak
makan anggaran. Akhirnya, pilih modus gaya bebas. Penilaian apa pun tak
menimbulkan fitnah dunia dan memancing iri dengki pihak internal.
Beban masa lampau, baik berupa rasa bangga keringat leluhur maupun rekam
jejak rapor merah, malah menguras dan menentukan faktor pertimbangan. Kapan kerjanya.
Energi dan emosi terkuras urus syarat administrasi. Bukan mulai dari nol. Apalagi
mempertimbangkan jangkauan bermasa depan.
Praktik demokrasi nusantara antar periode presiden, khususnya pasca
reformasi, ramah koruptor plus ramah investor. Jadi asumsi yang salah jika
manusia politik hanya fokus urusan hari ini saja. Plus untuk awal esok hari.
Ternyata, nyatanya dengan memikat pemodal untuk berdatangan tanpa diundang.
Bentuk konkret, kasat mata rasa peduli, peka, tanggap, reaksi, responsivitas
pihak yang dipilih rakyat untuk berjuang demi rakyat.
Tapi apa daya, keterikatan moral oknum atau kawanan terpilih secara
konstitusional ke kebijakan partai lebih dominan. Urusan rakyat kembalikan ke
masing-masing. Kan sudah dewasa terbukti dengan punya hak politik mencoblos. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar