Halaman

Rabu, 22 Januari 2020

tindak turun tangan hari ini vs berbuat untuk hari esok


tindak turun tangan hari ini vs berbuat untuk hari esok

Namanya politik. Berlaku benar, baik, betul, bagus masih dianggap hanya enak-enak makan anggaran. Akhirnya, pilih modus gaya bebas. Penilaian apa pun tak menimbulkan fitnah dunia dan memancing iri dengki pihak internal.

Beban masa lampau, baik berupa rasa bangga keringat leluhur maupun rekam jejak rapor merah, malah menguras dan menentukan faktor pertimbangan. Kapan kerjanya. Energi dan emosi terkuras urus syarat administrasi. Bukan mulai dari nol. Apalagi mempertimbangkan jangkauan bermasa depan.

Praktik demokrasi nusantara antar periode presiden, khususnya pasca reformasi, ramah koruptor plus ramah investor. Jadi asumsi yang salah jika manusia politik hanya fokus urusan hari ini saja. Plus untuk awal esok hari.

Ternyata, nyatanya dengan memikat pemodal untuk berdatangan tanpa diundang. Bentuk konkret, kasat mata rasa peduli, peka, tanggap, reaksi, responsivitas pihak yang dipilih rakyat untuk berjuang demi rakyat.

Tapi apa daya, keterikatan moral oknum atau kawanan terpilih secara konstitusional ke kebijakan partai lebih dominan. Urusan rakyat kembalikan ke masing-masing. Kan sudah dewasa terbukti dengan punya hak politik mencoblos. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar