Halaman

Minggu, 19 Januari 2020

sebagai ahli kubur, jangan bosan


sebagai ahli kubur, jangan bosan

Manfaatkan waktu inap, singgah, mampir, tinggal di dunia seolah-olah merasa akan hidup selama hayat. Kejar dan utamakan urusan dunia sebelum terbujur, uber raih nikmat dunia sampai hembusan nafas terakhir. ikuti pergantian waktu agar tak terbuang percuma, terliwati sia-sia.

Semua kejadian perkara dunia terkait waktu. Lama waktu menentukan proses kehidupan umat. Bijak menyikapi persaingan waktu. Antar waktu jangan main tunggu. Juga tidak bisa main serobot. Serial waktu dengan aksi sibuk parallel dunia.

Waktu tak pernah protes jika terbuang percuma. Juga tak pernah tepuk dada dianggap sebagai uang. Kedudukan atau kemuliaan waktu, Allah swt bersumpah demi waktu. Manusia selaku pengguna aktif waktu, dituntut untuk memanfaatkan waktu.

Dalam satu tarikan nafas hidung, jiwa manusia rawan perubahan. Rayuan dunia menjadikan anak bangsa pribumi nusantara berasaskan serbatéga, berbasikan pasal megatéga. Tolok ukur manusia kuat adalah dengan ujung jari tangan merasa mampu menjadi orang penting.

Kendati adab budaya nusantara tak sebegitunya mengenal  hukum sebab akibat. Ternyata malah lebih percaya pada proses alam. Kejadian yang akan datang merupakan efek dari fakta sekarang.  Masalahnya, bagaimana menjayikan kondisi terkini yang secara aklamasi masuk zona hijau.

Interaksi waktu dengan kejadian alam menjadi satu kesatuan. Saling menyangatkan. Saling menguatkan. Manusia masuk ke sistem dimaksud, tak ada waktu untuk lengah sekejap pun. Juga tak bisa seenak diri main gas. Sinar butuh waktu untuk sampai ke mata manusia. Suara perlu waktu untuk sampai kuping manusia. Akankah sinar dan atau suara bisa berhenti sejenak. Seperti ada lampu merah, atau kereta api mau liwat. Akankah akan terjadi pemapatan, pemadatan.

Kita mau hidup lama di dunia, masa ujian maupun perngatan juga akan semakin lama. Mau hidup enak di dunia, syarat administrasinya semakin tidak mengenakkan. Ternyata masih banyak pasal yang menjelaskan rasa sabar. Manusia dituntut untuk kemanfaatan dirinya sendiri, agar tetap taat sabar. Sabar saat mentaati kesabaran. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar