Halaman

Rabu, 15 Januari 2020

ketika rokok di mulut yang salah


ketika rokok di mulut yang salah

Merokok, memang perbuatan aktif manusia yang tak terbukti ada hubungan, kaitan dengan kesehatan medis, psikis, kejiwaan. Dilakukan dengan sadar dimana pun dan kapan pun. Justrus sebagai pihak yang peduli sehat diri. Jika dipaksa menghentikan aktivitas merokoknya. Pelanggaran HAM berat dan tak bisa diganti rugi.

Konon, pengusaha rokok yang akibat jual tembakau, masuk orang kaya nusantara. Tak merokok. Tahu manfaat pada aspek keuntungan finansial. Soal ada pihak yang rugi, itu masalah dagang. Rokok di mulut yang salah, diyakini berakibat tak diinginkan semua pihak. Menambah beban pekerjaan penguasa.

Kendati terpampang peringatan tertulis “kawasan bebas asap rokok”. Polusi udara jalanan menjadi menu harian. Ditambah ulah ahli pengasapan dengan modus karhutla. Ekspor asap gratis lintas negara. Namanya manusia perokok aktif, membentuk komunitas, kawanan ahli hisap. Betapa nasib petani tembakau terhisap. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar