Tahajud, Awal dan Modal
Hidup Hari Ini
Istirahat malam hari
sebagai pemulihan jiwa raga yang sudah dioperasionalkan sehari, sejak sebelum
fajar berkibar sampai matahari terbenam. Isi ulang energi, emosi atau potensi
diri yang terkuras, terperas di laga persaingan hidup.
Ada kejadian perkara apa
saja di malam hari. Ketika jiwa manusia
dalam genggaman-Nya. Banyak kejadian yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an.
Disempurnakan oleh Allah swt umur umat manusia. Sebagaimana penjelasan [QS Al
An’aam (6) : 60] : “Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan
Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan
kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan*),
kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa
yang dahulu kamu kerjakan.”
Penjelasan *): Kamu
ditidurkan di malam hari dan dibangunkan di siang hari, supaya dengan
perputaran waktu itu habislah umurmu yang telah ditentukan.
Singkat kata, setelah
sholat fardhu atau biasa disebut sholat 5 (lima) waktu, maka sholat malam atau
sholat tahajud, mempunyai keutamaan di bawah sholat fardhu. Ikhwal lain, untuk
melengkapi, menyempurnakan sholat fardhu, umat Islam dianjurkan menegakkan
sholat sunnah Rawatib. Sholat sunnah untuk menambal, melengkapi, menyempurnakan
sholat fardhu yang bolong-bolong.
Kaitan dengan sholat
tahajud, kita mengacu terjemahan [QS Al Israa’ (17) : 79] : “Dan pada sebahagian
malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu;
mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
Kedudukan sholat Tahajud sebagai sunnah mu’akad. Dengan pengertian, jika
tidak dikerjakan kita akan merugi. Kehilangan satu kebaikan. Tidak mendapat
nilai tambah. Peluang emas liwat percuma.
Sepertiga akhir malam menjadi prime time, waktu utama tayang mimpi
aneka versi. Saat nikmat lelap malam jelang babak final. Tak sedikit terjebak,
terjerat alibi penguasaan diri, sulit tidur vs susah bangun.
Hukum keseimbangan berlaku. Mau tidur saja susah bin payah. Semua posisi
tidur sudah dipraktikkan. Syarat pengantar tidur sudah diikuti dengan cermat,
seksama. Makanya, bangun pun perlu perjuangan. Rutinitas, perulangan hidup
harian. Soal raihan hari ini lebih baik ketimbang kemarin, soal lain. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar