implikasi Islam
nusantara, kebutuhan perut butuh impor
Arus searah maupun arus bolak-balik lalu lintas
perberasan nusantara berpertimbangan ganda. Di satu pihak minat menghindari,
meredam konflik agraria di tingkat lokal sedini mungkin. Pihak sisa niat
melaksanakan pasal memuliakan petani dengan segala seluk-beluknya. Semua diserahkan
kepada daya pasar bebas dunia.
Nilai tawar penguasa di pasar bebas dunia, tak perlu
pakai ramalan. Pakai fakta lapangan atau apa kata media asing. Sedemikan hebatnya
WNI yang mampu menobatkan dirinya menjadi predator seksual klas berat di
Inggris. Bukan TKI. Pendidikan formalnya di atas rata-rata status edukasi anak
bangsa pribumi nusantara.
Ingatan kolektif bangsa akan nasib diri antar
pemerintahan. Tepatnya, dari satu parpol ke parpol lainnya, atau kembali ke
parpol awal. Jumlah manusia politik tak seberapa. Jangan lupa, mereka pakai
jurus ‘nila setitik’.
Tak ada yang layak dicurigai, kecuali rasa curiga yang mendominasi
kehidupan. Pernyataan aksi simbolik, spontan tanpa rencana, diharapkan muncul
dari akar rumput. Aktualisasi perlawanan moral terhadap intimidasi politik negara secara massal, masif
dan berkelanjutan.
Manusia politik nusantara model apa yang tahan uji moralitas kemanusiaannya? [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar