Halaman

Sabtu, 25 Januari 2020

kebencianmu kepada dirimu sendiri


kebencianmu kepada dirimu sendiri

Bersyukur besar. Pemirsa nyambung dengan utuhnya judul. Bukan ungkapan puitis. Laik dilanjutkan dengan narasi yang umum. Tidak umum sekali, ada kandungan suasana batin yang acap bergejolak tanpa sebab.

Jelas-jelas saja, kini kita perlu mereposisi secara proporsional aneka ragam budaya daerah yang kian beringsut. Terbuka dengan arus masuk budaya mancanegara yang mendongkrak citra pesona wibawa diri.

Akar kehidupan berbangsa dan bernegara mengalami gempa, pergeseran lapisan yang selama ini diyakini. Bangga dengan istilah tercerabut dari akarnya. Beda pilihan menjadi titik retak persatuan, kesatuan dan keutuhan nusantara. Pemain di atas tanah, pandai-pandai bersolek.

Kedewasaan, kematangan diri tak ditentukan jam terbang, rekam jejak, banyaknya makan asam-garam kehidupan. Semangkin berita langit tak mampu menggetarkan jiwa, mengingatkan hati nurani, pratanda.

Kuping ini diformat untuk menampung bunyi-bunyi sanjungan, puja-puji, basa-basi, pemanis bibir. Mau tunggu apa lagi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar