Halaman

Selasa, 14 Januari 2020

alibi penguasaan diri, sulit tidur vs susah bangun


alibi penguasaan diri, sulit tidur vs susah bangun

Bahwasanya manusia dan atau orang diciptakan oelh Allah swt, untuk menjadi kalifah di muka bumi. Modal akal, cerdas diri mampu berbuat apa saja. Termasuk yang disinyalir malaikat pada saat itu. Adam sebagai manusia pertama, tanpa bapak dan ibu, mampu menyebut nama benda di surga.

Akhirnya, walau tak akan pernah berakhir sampai akhir zaman. Manusia sukses membuktikan diri sebagai akhi perusak bumi serta mahir tumpah darah dengan sesama. Pakai rumusan hidup, kian kuat, kuasa, kaya berbanding terbalik dengan daya diri.

Mengandalkan daya akal, kadar logika, potensi nalar diramu dengan mental megatega. Apa yang bisa diraih dengan tangan, dijangkau di atas kertas. Kalkulasi politik berbasis biaya politik maupun dukungan pemodal asing. Merasa sebagai penentu nasib bangsa.

Sajian menu politik, garang ke dalam, garing keluar. Kontrol diri menjadi pasal langka. Perlu ilmu untuk mengleola urusan perut. Bukan mempersoalkan tata cara makan dengan benar, betul, bagus, baik. 4 sehat 5 sempurna terabaikan. Menu sesuai usia, jam makan atau pekerjaan, terabaikan.

Syahwat bawah perut, dikelola tidak dengan cara bawah sadar. Sesadar-sadarnya tanpa tekanan dari pihak. Urusan perut pratanda sukses dunia. Lambung sendiri tak mampu mengendalikan. Apanya lagi yang bisa dipercaya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar