Halaman

Selasa, 28 Januari 2020

100 hari pertama rezim politik II vs langganan terperosok ke lubang yang sama


100 hari pertama rezim politik II vs langganan terperosok ke lubang yang sama

Mengandalkan berita resmi pemerintah maupun awak media suka-suka. Dioplos bumbu aneka rasa oleh penyaji berita versi ujung jari tangan liwat jasa media sosial. Masih banyak tak terendus, terlacak. Pengulangan peristiwa, kejadian perkara dengan muka lama atau wajah baru. Berita politik menjadi menu harian, jam-jaman. Pelipur lara.

Kasus lama teranyarkan. Sampai laporan atas temuan, dugaan, hasil sidak yang jelas bukan konsumsi rakyat. Kasus baru tahu-tahu sudah terlanjur kelamaan, nyaris basi. Berkat jasa pihak tertentu, baru terkuak secara tak sengaja. Menjadi pintu masuk, alat bongkar paksa megakasus turun-temurun. Asas saling menjagal, saling menjegal.

Interaksi berhala reformasi 3K (kuasa, kuat, kaya) dengan kasus tunggal melibatkan banyak pihak. Pelaku tunggal bagian dari skenario berlapis, koorporasi global. Efek domino, efek karambol biaya politik. Aktor non-negara yang main keruh suasana. Serta modus yang hanya diketahui pelakunya saja.

Titik awal minggu, 20 Oktober 2019 plus 100 hari. Diam senyap orang dan atau kaum baik-baik, menjadikan kebaikan, kejujuran menjadi barang langka. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar