percepatan evolusi adab
bernegara
Disebutkan secara dejure, bahwa sudah ada pihak yang
mengurus negara. Sebut saja kawanan penyelenggara negara. Rakyat tinggal terima
jadi, terima pakai, terima apa adanya. Hak rakyat cuma hanya menerima,
memanfaatkan serta menjaga umur teknis anugerah negara.
Rasa bersyukur bahkan berlapis. Selain
kemurahan hati negara. Ditambah kepedulian daerah sampai tingkat
kelurahan/desa. Tak kurang bentuk keikhlasan wakil rakyat plus wakil daerah. Rakyat
tak perlu tanya bahkan menuntut kebutuhan. Soal urusan perut, sudah menjadi
kewajiban pemerintah.
Indeks Pembangunan Manusia, Pemuda
Indonesia menjadi bukti otentik, nyata, original campur tangan pemerintah dan
atau negara. Soal ada aneka indeks terbitan asing atau produk lokal. Sekedar
dinamika menu kehidupan harian bermasyarakat.
Agar pergerakan rakyat sesuai jalur.
Alat negara (baca TNI dan atau Polri) sedemikiannya. Semakin berderet pasal prosuk
hukum, sesuai pasal konstitusi Negara Indonesia adalah negara hukum. Harga mati
demi menjaga citra, pesona, wibawa negara; demi melestarikan nama mulia kepala
negara.
Soal ada tangan asing iseng uji
nyali daulat bangsa dan negara. Abaikan, demi investasi asing mau bangun
nusantara. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar