wijik dhisik sadurungé ngothak-athik
Urun rembug utawa sumbang saran, kalau tidak diminta jangan nyonyor, nyinyir jadinya. Malah dipelihara oleh penguasa. Bukan jubir, bukan jual bibir. Bisa-bisa bisa maju bibirnya. Kemasan “jubir” resmi bergelar pendengung. Bentukan relawan literasi politik digital. Bisa bermain untuk siapa saja. Bisa memihak pihak mana saja. Tidak perduli siapa yang jadi korban. Sehari dua kaki menapak di dua tempat berseteru. Hidup dari aneka kepentingan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar