Halaman

Kamis, 24 Maret 2022

nirnasionalisme, gawan bayen vs salah cetak

 nirnasionalisme, gawan bayen vs salah cetak

Rasa nasionalisme generasi dengan cita rasa ala kadarnya, bukan diukur dari keloyalan menggunakan produk dalam negeri, mengkonsumsi pangan hasil panen di negeri sendiri, atau mengandalkan sekolah di dalam negeri saja. Tentu bukan. Atau menjadi budak di negeri sendiri. Atau menghamba pada sistem atau orang secara politis agar merasakan nikmat dunia. Juga bukan kawan.

Jangan kambing hitamkan sejarah peradaban nusantara. Oknum anak bangsa nusantara berketurunan. Bauran asupan global sudah merasuk sampai memacu dan memicu pematangan, pedewasaan diri sejak gua garba. Risalah fitrah gawan bayen terkontaminasi rayuan nikmat dunia liwat jalur di atas daulat masih ada daulat. Di atas petugas partai masih bercokol kawan ketua partai pihak ketiga.

Jadi politik nusantara adalah pengetahuan. Pengetahuan menyibak sangkan paran pengetahuan politik. Pakai dalil berpolitik yang benar, baik, bagus, betul. Tradisi berpolitik lebih menemukan hakikat semua serba “kebetulan”. Soal “kebenaran”  menjadi momok kawanan politisi sipil, kawanan parpolis. Bagus bisa sampai tujuan dengan selamat. Kebaikan  hanya bisa dirasakan ybs. Terkena OTT KPK, pecah kongsi, loncat pagar sampai pasal melirik rumput tetangga lebih luas dan leluasa bertindak. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar