Halaman

Sabtu, 19 Maret 2022

etos hidup kerakyatan vs modus politik penguasa

 etos hidup kerakyatan vs modus politik penguasa

 Sama-sama mampir ngombe di bumi nusantara. Sebelum hidup abadi di kampung akhirat.  Beda status efek stratifikasi, hiérarkisasi, stratanisasi, struktur piramidal tatanan bermasyarakat-berbangsa-bernegara. Daya formal konstitusional memposisikan martabat rakyat lewat jalur wakil rakyat.

Frasa “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Rakyat, yang merupakan permanent underclass, uneducated people serta warga negara yang kurang beruntung. Plus stigma yang seolah wajib diayomi oleh penguasa. Kendati selalu ‘tertinggal di landasan’, rakyat tetap tekun, rukun melakoni kehidupan dan penghidupannya. Menu harian dinikmati. Bersyukur walau tak tahu besok sarapan atau tidak.

Sejarah peradaban manusia juga ditentukan oleh derajat kemanusiaan lembaga penebar dan penabur kabar berita sesuai pesanan, lembaga pengganda fakta multiefek bertarif lokal atau suka-suka tapi berdaya jangkau ke tunas bangsa yang buta huruf sekalipun. Benang merah pemegang kuasa outlet media dan platform konten, menjadi jaringan penentu nasib dunia. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar