Halaman

Rabu, 23 Maret 2022

diplomasi politik vs igauan politisi cetak ulang

 diplomasi politik vs igauan politisi cetak ulang

 Arkian, keberlanjutan efektivitas #dirumahaja. Membuat ibu rumga terstimulus kreativitas urusan dapur. Singkat kalimat, konten bak sampah dapur keluarga. Bak etalase daya beli, gaya belanja, plus borong beririsan dengan prokes.

Syahdan, aktivis, pegiat partai sebatas sibuknya anggota aktif sebuah bentukan  partai politik. Mulai dari nol, papan bawah atau sesuai garis tangan. Modal dengkul, ringan tangan maupun hobi  mangan ora mangan, pokoké iso ngopi.

Filosofi keilmuan, bukti pemikiran akan nasib bangsa sepertinya sudah diborong habis oleh  para pendiri negara (the founding fathers).

Namun kiranya, pihak mana, parpol mana yang merasa bertanggung jawab atas bahwa kita dalam melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat itu tetap dan tegap berpijak dengan kokoh-kuat atas landasan Trisakti, yaitu berdaulat dan bebas dalam politik, berkepribadian dalam kebudayaan dan berdikari dalam ekonomi; sekali lagi berdikari dalam ekonomi!.

Malah mempratekkan ampera (ambisi penyelenggara negara), dudu karepku lho  . . . [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar