Halaman

Jumat, 11 Maret 2022

akhirat mendatangimu, dunia meninggalkanmu

akhirat mendatangimu, dunia meninggalkanmu

Meninggal dunia, sampai akhir hayat, maut menjemput, nyawa melayang,  ruh terpisah dari raga, mengembuskan nafas terakhir  .  .  .  serta istilah semaksud. Penggambaran bahwa manusia sudah saatnya. Sesuatu yang pasti. Batasan umur tidak berlaku. Tahu lagu “memperpanjang umur”. Kurang  paham bagaimana memperbanyak bekal ke akhirat. Silahkan berlagu sendiri. Perjalanan nasib manusia sesuai skenario-Nya. Waktu adalah kehidupan. Manusia wajib usaha seolah hidup tanpa batas waktu. Mengutamakan urusan akhirat seolah perjalanan hidup tidak sampai ke esok hari.

Ketetap-Nya tentang perjalanan hidup manusia sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul Mahfudz. Keadaan manusia di saat sakaratul maut. Sebagai gambaran eksistensi nafas, ‘menghembuskan nafas selama-lamanya’. Pratanda  ybs telah meninggal dunia. Meninggalkan dunia menuju tujuan akhir setelah kenyang melepas dagaha di dunia. Jangan bandingkan dengan mati secara medis, klinis.

Manusia wajib menyusun rencana kehidupan dan dilakoninya sesuai bentangan,  rentangan, tantangan waktu.  Modal tekun, tabah, sabar-syukur, ulet, seksama. Adab jelang lelap malam. Lengkapi gosok gigi plus berwudhu. Benahi tempat tidur, diseblaki. Usai rebahkan badan, berdoa. Niatkan tahajud atau minimal subuh di awal waktu.

Pertanggungjawaban penggunaan umur selama waktu dunia, hidup di dunia. Pertimbangan di rumah saja, menuntut kecerdasan yakin diri manusia untuk sewaktu-waktu tidaklah sia-sia. Waktu adalah amal. Waktu adalah kehidupan. Narasi menjadi jelas dan terarah. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar