mulut lebar sarat jahitan, togog vs semar
Sejarah tokoh wayang Togog dan Semar, berlatar belakang, berhalaman depan, kebon samping, pekarangan luar. Sampai mereka beda piihan partai politik, beda pengabdian. Baku sesuai etnisitas penggemar.
Gunung yang ditelan Togog nyangkut di mulut. Nasib Semar mampu menelan gunung, betah di perut. Semar dengan anak binaan menjadi pengayom, pengasuh satria. Togog Sorowito lambang serakah dunia. Maunya telan 3 (tiga) gunung sekaligus.
Ironis binti miris. Togog non-Jawa lebih dari sekedar serakah. Perpaduan sosok pembisik pendita Durno bersaing dengan gaya hasutan, olok-olok politik, ujaran kebencian, penebar penabur fitnah dunia, patih Sengkuni. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar