efek jalan siang, tarik nafas panjang bisa panjang
Hanya kebetulan, belum bisa dianggap rumusan. Kendati sarat fakta. Berangkat pukul 12:28, langit cerah tak berawan. Etape pertama lewat jalan kampung yang susah diperlebar. Lubang hidung kiri agak mampet. Hujan siang-sore beberapa hari.
Etape kedua, terakhir menuju sasaran, toko mikro. Jalan tanpa trotoar. Bis antar provinsi adu besar dengan truck tronton. Angkot dua rute berbeda. Berjalan melawan arus, ekstra waspada. Gerimis ringan jelang tujuan. 36 menit waktu tempuh. Usai belanja, ternyata hujan deras.
Singkat kata, terbukti lama tunggu hujan reda. Alternatif beli dan pakai jas hujan. Tawaran petugas toko mau antar pulang, saya tolak. Badan berkeringat dibungkus kedap air. Terpaksa mandi sore. Usai maghrib rebahan pemulihan diri. Sambil atur nafas. Besyukur, saat tarik nafas panjang bisa panjang. Lega. Kontradiksi dengan waktu lelap malam. Berjuang tarik nafas. Tidak bisa nyenyak. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar