Halaman

Sabtu, 05 Maret 2022

pilkada serentak 2020 vs pilkara purbasangka 2024+

pilkada serentak 2020 vs pilkara purbasangka 2024+

 Ternyata faktor pertimbangan adanya sistem karier, tersedianya jenjang kesejahteraan, sajian fasilitas sesuai dedikasi, besaran tunjangan identik kapasitas loyalitas, kompensasi jika terjaring OTT KPK sampai jaminan hidup dan keselamatan jiwa bagi relawan tumbal politik. Masih seabrek manfaat nyata jika lebur total masuk format partai politik.

Tujuan akhir wujudan, bentukan strategi politik jangka pendek adalah untuk mengusung kandidat, bakal calon agar mendapat suara pemlih. Cerdas politik tidak sekedar mengandalkan popularitas, elektabilitas, akseptabel atau sebutan keturunan petahana. Faktor lokalitas dan melek politik pemilih tradisional, menjadi faktor penentu.

Demikian judulnya “asu mbalèni piringé vs panguwasa mbélani kursiné”. Diadop dari kisah nyata, bahwasanya barangsiapa mau main politik. Jangan setengah-setengah. Yang jelas-jelas. Apa maunya vs maunya apa. Jangan malu, ragu, sungkan ataupun bertenggang rasa. Plus harus aksi pandai-pandai. Wajib serba mégatéga, anéka mégatéga.

Padahal trah politik daerah tak kurang garang dan pilih tanding. Indeks persepsi korupsi, indeks demokrasi, indeks pembangunan manusia memang gambaran nyata, utuh praktik bagi-bagi kursi. Gelombang arus turun gunung vs cari panggung, menjadi catatan miring tapi ringan. Pilkada tunda jelang pilpres 2024, bak tempat penampungan terakhir sampah politik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar