Halaman

Minggu, 26 Juli 2015

Serba Sehat Selama Ramadhan

 Humaniora     Dibaca :526 kali , 0 komentar
Serba Sehat Selama Ramadhan
 Ditulis : Herwin Nur 05 Juli 2013

Bulan Ramadhan sebagai sarana meningkatkan kategori puasa yuridis (tahan lapar/haus antara imsak sampai maghrib) menjadi puasa reliji (sahur hari pertama sampai berbuka di hari terakhir, sarat ibadah, plus kegiatan amaliah). Banyak faktor sehat yang bisa kita temui :
Bulan Sehat
Pengalaman puasa tidak menjamin ummat Islam siap memasuki bulan Ramadhan. Wajar, terlebih jika bersamaan dengan tahun ajaran baru. Terbiasa menggunakan kalender masehi, kita tidak peka terhadap tahun/bulan komariah, khususnya terhadap momen islami. Puasa Ramadhan tiap tahun maju sebelas hari, kurang kita antisipasi.
Peringatan tahun baru 1 Muharam, selain kalah meriah dengan 1 Januari, didominasi oleh acara adat (1 Suro). Ayat informasi sesuai sebagian (QS At Taubah [9] : 36) :  “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi,”
Ramadhan urutan bulan ke-9 dalam kalender Islam, merupakan kesempatan yang ditunggu ummat Islam, perintah Allah dalam Al-Qur’an (QS Al Baqarah [2] : 183) : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”
Puasa Ramadhan tidak hanya sekadar ada balasan dari-Nya, tapi juga mendatangkan pengaruh yang langsung dalam kehidupan di dunia ini. Puasa merupakan latihan disiplin terhadap perintah-Nya, sekaligus menjauhi larangan-Nya, bukan karena takut sanksi dan dampaknya, tapi merupakan pengabdian atas dasar memahami hak Allah.
Akal Sehat
Iman dan takwa menjadi syarat dan tujuan puasa. Ayat informasi pada sebagian (QS Az Zumar [39] : 9) :  “Katakanlah (wahai Muhammad): "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” Pelajaran puasa, Ramadhan sebagai bulan turun mesin atau servis tahunan, setelah tubuh  digeber 11 bulan.
Kemanfaatan puasa, mulai skala tuhan, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Allah Ta’ala berfirman, seluruh amal anak Adam untuk dirinya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya”. Dalam skala manusia, bisa bersifat individu (sehat secara medis) dan bersifat sosial (kepedulian pada orang lapar).
Tidak hanya puasa yang bisa batal, pahala puasa yang merupakan hak prerogratif Allah bisa batal. Sabda Rasulullah SAW dari sahabat Anas r.a : “Lima perkara yang dapat membatalkan (pahala) puasa: berkata bohong, membicarakan kejelekan orang lain, mengadu domba, sumpah palsu dan melihat dengan syahwat”.
Hari Sehat
Perut selalu siap puasa Ramadhan, asupan harian pun ada aturan main, acuan pada sebagian (QS Al A’raaf [7] : 31) :  " . . . makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.” Banyak ragam puasa sunnah, sebagai alternatif utama untuk menjaga sehat jiwa raga harian/mingguan, selain tujuan ubudiyah atau ibadah.
Subuh Sehat
Bangun pagi karena tempat kerja jauh, atau anak sekolah masuk pagi, tidak soal untuk bangun makan sahur. Secara adat, mandi pagi sebelum fajar berkibar, menyehatkan. Jam kerja berbagai aktivitas selama Ramadhan disesuaikan, tidak ada alasan tidak bisa makan sahur, mandi, dan memakmurkan masjid.
Kantong Sehat
Jam kerja bisa berkurang, jam makan bisa juga digeser ke waktu sahur dan berbuka. Kesalahan umum, berbuka untuk balas dendam. Sahur dengan menu full gizi atau diada-adakan, kantong malah sakit. [Herwin Nur/wasathon.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar