Halaman

Kamis, 16 Juli 2015

negarawan Nusantara, prosesi politik vs politisasi proses

negarawan Nusantara, prosesi politik vs politisasi proses

Apapun yang dilakukan oleh warga negara, jika kemanfaatannya terasa dan berdampak secara menerus maupun sesaat secara nasional, walau 1 SR untuk gempa, bisa masuk kategori negarawan.

Rumusan negarawan ditafsirkan secara formal, didominasi daya juang berbasis ideologi atau kegiatan politik. Minimal ybs faham dan hafal luar kepala frasa “4 Pilar Berbangsa dan Bernegara”. Menyandang surat keterangan bebas tipikor yang dikeluarkan KPK. Diutamakan pernah satu periode menjadi pengurus parpol tingkat paling bawah.

Ironis, justru tindak politik kontra-produktif menjadi makanan empuk media masa. Kawanan parpolis gemar mengeluarkan pernyataan sesat dan sesaat melalui running rext yang komersial. Karena tak berani tampil di acara, adegan dan atraksi yang menghadirkan pakar, pemikir dan pengamat politik.

Puncak prestasi kawanan parpolis ketika menjadi wakil rakyat, kepala daerah apalagi kepala negara. Ada beberapa oknum yang berlanjut naik status menjadi terdakwa tipikor.


Rakyat sudah bisa menilai, mana emas mana loyang. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar