mental
negarawan Nusantara, master of speaker vs master of ceremony
Selama Ramadhan 1436H, setan tak bebas
mengganggu anak keturunan nabi Adam as. Khususnya yang sedang melaksanakan
ibadah puasa. Tak heran, setan tersinggung jika dianggap sebagai pembisik
manusia, dari berbagai arah. Setan tidak terima selalu dijadikan kambing hitam
setiap kejahatan yang dilakukan manusia.
Tak terkecuali setan-setan yang kebal hukum,
siap menunggu hari baik, waktu baik untuk bertindak. Sesuai perjanjian baru
dengan setan, modus operandi kawanan ini melebihi setan. Mereka seperti setan
lepas dari pingitan. Walhasil, masyarakat terpaksa menikmati misi kegaduhan
yang mereka kerjakan secara masif, sistematis dan menerus.Klimaksnya terjadi di
1 Syawal 1436H, di awal matahari Nusantara terbit.
Ironis dan bikin miris, wapres 2014-2019,
dengan ringan mulut berkomentar, semua kejadian perkara gara-gara pengeras
suara utawa speaker. Jadilah oknum wapres ini bergelar Master of Speaker.[HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar