Halaman

Kamis, 02 Juli 2015

emansipasi wanita, Megawati vs Megawe

emansipasi wanita, Megawati vs Megawe

Potongan dua nama di judul, bisa kita cari di buku telpon, atau dilacak di internet. Entah kenapa, media massa lokal sampai nasional, gemar, getol memberitakan olah pokal dan tindak tanduknya. Dari segi makna kata, yang empunya nama kemungkinan besar adalah kaum hawa. Beda kasus, sama penampilan karakter, watak dan jiwa.

Bangsa dan rakyat Nusantara bersyukur, berkat perjuangan ibu kita Kartini, yang menggulirkan semangat emansipasi wanita, kedua insan hawa tadi berhasil muncul di permukaan. Hebatnya, petinggi negara ikut berpartisipasi sumbang suara, tak kurang ahli, pakar, pemerhati yang suara sumbang ikut menyemarakkan emosi.

Mengacu ilmu lingkungan, ternyata kepedulian, kepekaan dan daya tanggap pemilik nama tsb, bersifat prospektus, bermasa depan di awang-awang. Ahli prediksipun, kalau dikumpulkan dari Sabang sampai Merauke, tidak mampu menembus waktu dan ruang. Pemain watak sekaliber yang pernah ada, masih kalah piawai dengan dua orang tsb. Memanipulasi watak menjadi karaktar dasar.


Akhir cerita, akhirnya mereka bercokol di kuadran ‘susah melihat orang lain senang’ sekaligus ‘senang menonton orang lain susah’. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar