Halaman

Jumat, 17 Juli 2015

negarawan Nusantara, politisi sangkar emas vs politisi padang rumput

negarawan Nusantara, politisi sangkar emas vs politisi padang rumput

Indonesia kelebihan orang pintar berbasis kampus menara gading. Indonesia kebanyakan ‘orang pintar’ berbasis kepercayaan kepada alam dan ‘penunggunya’.

Jangan heran, formulasi makna negarawan, diterjemahbebaskan berdasarkan tataran dan tatanan akademis serta disangkutpautkan dengan pasal dan ikhtiar duniawi.

Bahkan oknum anak bangsa yang merasa dirinya negarawan (tidak ada negarawati), dengan bangga mengartikan negarawan berdasarkan kemampuan diri. Mengekspos apa yang pernah dilakukan menjadi butir-butir, pernak-pernik rumusan negarawan.

Ketika kawanan politisi yang notabene adalah kawanan parpolis bangga dengan busana kebesaran, bangga dengan atribut partai, bangga dengan lambang partai. Bahkan suatu warna tertentu identik dengan nama parpol. Tanpa disadari mereka terbelenggu, terjebak, terikat aturan main yang baku, kaku serta mengikat diri. Mereka bak pasar modern yang menjamur disepanjang jalan utama.


Di luar, banyak pejuang bak pasar tradisional. Mereka mampu menterjemahkan kebutuhan dan kemampuan nyata masyarakat, tanpa survei. Mereka mampu mewujudkan interaksi sosial tanpa sekat hiraki, protokeler dan strata politik.[HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar