2013, Jangan Mengulang Kesalahan Yang
Sama
Impian dan harapan di 2013, fatwa
religi : orang yang beruntung adalah hari ini lebih baik daripada hari kemarin.
Bagaimana kiat dan ikhtiar agar 2013 lebih baik daripada 2012. Lebih baik
secara nasional memang harapan dan impian semua pihak. Pihak yang cemas karena
kontraknya hampir habis, khususnya kontrak politik jelang 2014. Rakyat cemas
karena tahun baru akan diikuti harga/biaya/tarif baru.
Rekam jejak 2012 versi media
massa bersifat tendensius, tidak menyuratkan apa adanya. Asas yang dipakai
adalah pepatah “Gajah di pelupuk mata tidak nampak, kuman di seberang lautan
nampak jelas”. Ketidakberhasilan pemerintah (pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah) dalam melaksanakan pembangunan dijadikan sasaran empuk pemberitaan.
Rakyat dikondisikan untuk
urusan yang bisa diatasi sendiri/pribadi atau secara gotong royong, belum-belum
sudah menyalahkan pemerintah. Contoh pertama dan utama adalah got depan rumah
dipenuhi sampah. Hujan, banjir, isi got meluap ke jalan. Protes ke pemerintah.
Pemerintah dianggap tidak tanggap terhadap bencana banjir lokal, sekaligus
dituding tidak mau membersihkan got secara berkala.Ironis.
Secara formal, kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat dibingkai dalam format politis lima
tahunan. Nasib rakyat seolah tergantung kebijakan dan kebajikan wakil rakyat.
Praktek di lapangan masih banyak rakyat yang berjuang, berjibaku mempertahankan
haknya.
Walhasil, tiap tahun kita
dihadapkan pada masalah yang sama, dengan pemecahan masalah yang tipikal. Semua
masalah akan berulang, ada pemain lama yang bertambah pengalaman maupun pemain
atau muka baru. Seperti tipikor, dipidana sepuluh muncul seratus. Seperti
teroris, biangnya ditembak mati, muncul kader baru. Seperti acara dialog,
diskusi dan debat para pakar dengan host pilihan, di layar kaca TV swasta,
semakin memperkeruh masalah. Berita sampah, perceraian selebritis menjadi
sajian murahan, demi meraih peringkat.
Kita sudah terjebak pada
: Antara prestasi dan sensasi masuk satu kuadran, antara pecundang dengan
pahlawan masuk satu domain, antara penghujat dan penjilat masuk satu kategori,
antara popularitas dan pencitraan diri masuk satu kapling. 28des2012 [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar