wong loro owah vs wong loro sekongkol
Asas praduga bebas tebak pemirsa berbagai negara. Melesetnya
tidak beda jauh, pada kuadran yang sama. Kaum, suku bangsa kebahasaan durung ilang
jawané, ingat kisah mitra usaha “si gèdhèg lan
si anthuk”.
Persengkongkolan zaman petugas
partai menjadi gerakan aksi nasional. Bagian nyata dari praktek demokrasi multipartai.
Apapun wujud dan efek dominonya, dilindungani undang-undang. Kerjasama dengan
pihak asing, demi wibawa negara menjadi pasal utama, wajib.
Atas nama negara, utang tetap utang.
Tidak bisa diwariskan ke penguasa berikutnya. Dibagi habis merata ke penduduk berkeadilan sosial.
[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar