Halaman

Kamis, 13 Oktober 2022

ras trah silsilah anak kronologis kepartaian

ras trah silsilah anak kronologis kepartaian 

Langsung saja ke si pengoceh. Dengan emosi dan tangan beraksi main tunjuk, “saya paling tidak suka kalau orang menjelek-jelekkan saya”. Tanpa rincian, apalagi apanya yang dijelek-jelekkan. Agar ocehannya tidak melantur, saya jawab dengan agak teriak, “Mana mungkin. Kan sudah jelek . . . . “.

Pertimbangan kepentingan berlapis, membuka peluang praktik politik terapan. Penerawangan periode berikutnya, ganti pemain rubah aturan main. Merasa pegang tiket terusan, langsung jual mahal. Kendati tergeletak di tepi jalan, tidak ada pihak yang ambil kesempatan. Ambisi politik menggugurkan kerukunan segala jenjang dan arah kehidupan berkeindonesiaan.

Politis sipil bak rasa sambal tanpa cabai. Pemilik “darah  biru” idelogis merasa paling berjasa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar