kenya nyapres, jalma tan mangga puliha
Prakiraan awal, mulanya diduga frasa “tan mangga puliha”,
bahasa gado-gado, bahasa opolosan, bahasa kanibal.
Selaku bahasa tutur, pokoknya nyambung, terkomunikasikan dua arah. Penguping,
belum-belum sudah tertawa. Tawa tendensius. Tahu siapa si Kenya, bak lagu
lawas.
Teryata di laman https://www.idpelago.com/post/dVZaQ1VHbndsK0ZGV0hiUVhqdFpDQT09/arti-kata-bahasa-sansekerta-tan-mangga-puliha?ref=ft_related
Disebutkan, tan mangga puliha adalah “tak dapat menang”. Padahal
secara medis politis ybs tampak sehat jwa, bugar raga, waras diri sigap terima
warisan. Tidak kurang. Lurus-lurus saja. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar