Sumpah Petua(h) Nusantara 2022
Diluar sangkaan kaum penduga atau kelompok
analis kondisi bangsa berkembangan. Hakikat daripada pesta demokrasi (pilkada,
pileg, pilpres) lebih menjelaskan bagaimana praktek demokrasi. Bukan sekedar bedah
definisi, asumsi historis maupun fakta berlapis. Ironis binti miris, tak sengaja
menguak misteri pihak mana saja yang “ketiban rezeki”.
Bukan seberapa orang yang “kesandung kursi” pasca argopolitik, kontrak
politik berdetak laju. Betapa kepercayaan pemilih dikhianati tanpa merasa bersalah sepeserpun. Hitung mundur
pilpres 2024. Tampak kasat mata, kerja
demi partai atau untuk partai. Sama saja. Karena jasa partai bisa mendudukkan pantat. Mahar politik
menentukan kalkulasi politik. Pakai jalan pintas, potong kompas, sigap libas atau
jalur lurus berkenormalan.
Daya serap APBN/APBD menjadi tolok ukur sukses
pembangunan di segala bidang. Diperkuat bukti tumpukan ULN. Kerapan bencana politik beririsan dengan
akumulasi tebusan dosa politik yang belum lunas tertebus. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar