sabotase demokrasi nusantara, modus global vs modul lokal
Keadaban politik nusantara masih pada tahap pembelaran secara
mandiri, otodidak. Mengenal lambang, logo, simbol
dan sebangsanya untuk menjadi tetenger partai politik. Klimaks faktor ajar, edukasi adab berpolitik lewat pemahaman
tata cara susun AD dan ART.
Faktor tak terduga, kedaruratan, skenario
berlapis, order dadakan, kejadian di luar kapasitas akal sehat oknum ketua umum ber-hak prérogatif. Diselesaikan
seara adat, sesuai hukum rimba belantara tak bertu(h)an.
Simak ulang karya suratan “intrik partai lebih
fitnah ketimbang konflik politik”. Koleksi aman nyaman di personal
laptop. Date modified 3/7/2021 6:04 AM. Rasanya tidak perlu penjelasan
apa yang dimaksud kata kunci. Judul terasa sudah menjadi satu kesatuan untuh,
bulat. Soal merujuk fakta. Malah selalu sedang terjadi di negara modern
sekalipun. Tak ada pasal hukum yang menetapkan sebagai bukti pelanggaran atau
tidaknya. Dikarenakan kejahatan politik selalu sejalan dengan laju hukum. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar