Halaman

Minggu, 23 Oktober 2022

hampa, hapus hilangnya jiwa nasionalis kebangsaan

hampa, hapus hilangnya jiwa nasionalis kebangsaan 

Sarat teori pedagogis atau sebaliknya menang praktek tanpa ilmu, tanpa tuntunan. Asal loyal ke  tuntutan panggilan tugas, merasa layak berbakti. Soal uji petik esensi, substansi bak repetisi tipikal. Masuk zona aman, anggap cakap. Tunggu tanggal main, urut nasib atau kiat sukses tanpa percepatan, pelancar, pelicin.

Pewaris tunggal ‘nasakom jiwaku’ sukses melanjutkan eksistensinya. Mampu beradaptasi dengan dinamika lingkungan strategis nusantara. Bersimbiose sinergi bersama gurita ekonomi nasional. Oligarki kian bertaji lewat mencetak petugas partai.

Demokrasi berkeadilan sosial tapi bukan sosialis memanfaatkan angka kemiskinan subversi BPS. Kondisi sosial masyarakat menjadi obyek segala obyek politik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar