Halaman

Senin, 24 Oktober 2022

humor politik nusantara vs tawa dunia fauna

humor politik nusantara vs tawa dunia fauna 

Sempat-sempatnya makhuk dunia fauna, mentertawakan perilaku laku kemanusiaan manusia  nusantara. Semakin tahu olok-olok politik. Penamaan watak manusia dan golongannya dengan sebutan jenis binatang tertentu. Tidak protes ke Komnas HAM.  Bangga karena  “nama  baik” dimanusiakan.

Agar tidak menyinggung perasaan pihakan. Simak ulang suratan “jasa koruptor mengharumkan nama partai”. Tersimpan aman nyaman di personal laptop. Date modified 9/3/2018 1:07 PM. Tanpa evaluasi fakta. Manusia politik yang dalam satu periode mendapatkan aneka peran. Terpilih karena mendapat suara layak sampai terpidana. Karena jasa nyatanya kepada partai. Tetap dimuliakan. Secara de jure sudah kembali menjadi manusia fitrah.

Peribahasa ‘ular menyusur akar’, selain tidak familiar. Dianggap meledek martabat manusia. Begini katanya, ceritanya. Efektivitas, kemanfaatan revolusi mental – tak ada korelasi dengan episode berlapis Buaya vs Buaya – tak sengaja membuat kedudukan dan keutuhan manusia. Jelasnya tak ada hubungan diplomatis dengan pasal sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan maupun bahasa hukum muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar