humor politik nusantara vs tawa dunia fauna
Sempat-sempatnya makhuk dunia fauna, mentertawakan perilaku
laku kemanusiaan manusia nusantara. Semakin
tahu olok-olok politik. Penamaan watak manusia dan golongannya dengan sebutan jenis
binatang tertentu. Tidak protes ke Komnas HAM.
Bangga karena “nama baik” dimanusiakan.
Agar tidak menyinggung perasaan pihakan. Simak ulang
suratan “jasa koruptor mengharumkan nama partai”. Tersimpan aman nyaman di personal laptop. Date
modified 9/3/2018 1:07 PM. Tanpa evaluasi fakta. Manusia
politik yang dalam satu periode mendapatkan aneka peran. Terpilih karena
mendapat suara layak sampai terpidana. Karena jasa nyatanya kepada partai.
Tetap dimuliakan. Secara de jure sudah kembali menjadi manusia fitrah.
Peribahasa ‘ular menyusur akar’,
selain tidak familiar. Dianggap meledek martabat manusia. Begini katanya,
ceritanya. Efektivitas, kemanfaatan revolusi mental – tak ada korelasi dengan
episode berlapis Buaya vs Buaya – tak sengaja membuat kedudukan dan keutuhan
manusia. Jelasnya tak ada hubungan diplomatis dengan pasal sesuatu perbuatan
lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan maupun bahasa hukum muatan
penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar