rebat cekap, rebut cukup, ribut cakap
Pembahasaan – bahasa tutur, bahasa tulis, bahasa tubuh – masih kalah langkah dengan fakta yang bergulir bak bola salju. Nusantara tidak
kenal musim salju. Satu kejadian perkara, peristiwa, kasus bebas bergulir kesana-kemari.
Tanpa kendali. Merambat, menjalar maupun terjun bebas. Bisa diumpai dimana saja sampai daerah tak bertuan.
Lebih daripada itu terdapat aneka narasi,
bunyi-bunyian, giring opini, pembunuhan karakter, pembodohan bangsa plus manipulasi
fakta. HET moralitas kebenaran tergantung dimana bumi dipijak dan atau pihak mana
yang layak diinjak-injak. Konflik sengketa agraria bukti masih ada geliat nusantara
pendoyan nasi.
Paribasan, satire njowo tenan “becik ketampik ala ketampa”. Hiburan politik bebas tawa, risiko tak tanggung-tanggung.
[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar